KHOTBAH JUM’AT LEGI, 23092011 (
BERSYUKUR )
Alhamdulillaah. Alhamdulillahilladzi
nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh. Wana’udzu billahi minsyuruuri
anfusina, waminsayyiati a’malinaa, mayyahdihillahu fala mudhillalah,
wamayyudlil fala hadiyalah.. Asyhadu anla ......Wa asyhadu anna…..
Allohumma sholli wasallim
wabarik ’ala nabiyyina Muhammadin wa ’ala alihi wa ash habihi waman tabi’ahum
ila yaumiddiin. Amma ba’du faya ’ibadallah ttaqulloha haqqotu qootihi wala
tamuutunna illa wa antum muslimuun.
Qolallohu ta’ala fiilqur’anil kariim. A’udzu
billahi........Bismillahirrohmanirrohiim. “Waidz ta adzdzana robbukum
lainsyakartum la aziidaannakum,
wala iinkafartum inna ‘adzaabi lasyadiid”.
Sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam, yg telah memberikan berbagai nikmat kepada kita sekalian,
terutama nikmat berupa iman dan islam. Untuk itu marilah kita selalu mensyukuri
nikmat tsb serta menjaga dan meningkatkan takwa kita kpd Allah dgn sebenar-benar
takwa, yaitu dgn menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Salawat dan salam marilah kita
haturkan kpd junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga , sahabat
dan para pengikutnya sampai akhir jaman.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang mulia dan
di mimbar yang mulia ini, saya ingin
menyampaikan khutbah dengan judul BERSYUKUR KEPADA ALLAH SEBAGAI SEBUAH DOA
YANG MUSTAJAB.
Marilah kita kaji ayat yg berkaitan dgn rasa syukur tsb, sebagaimana
tertulis dlm Surat Ibrohim ayat 7 :
“Waidz ta adzdzana robbukum lainsyakartum la aziidannakum, wala inkafartum inna
‘adzabi lasyadiid”. Yang artinya krg lbh : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
memaklumkan :”Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kpdmu, dan jika kamu
mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih”
Sidang jumat rohimakumullah,
Kalau kita perhatikan ayat di
atas, maka bersyukur atas segala nikmat yg telah dikaruniakan Allah kpd kita,
termasuk dalam salah satu doa yg tdk
langsung tetapi mustajabah.
Kenapa ?? Karena Allah memberikan
maklumat dan pernyataan bahwa barang siapa bersyukur kpd-Nya “pasti” Allah menambah kenikmatan yg
telah diterimanya . penggunaan kata ”La”
di depan “insyakartum” menunjukkan
kesungguhan dan kepastian akan kebenaran pernyataan Allah itu.
Dengan kata lain, tdk mungkin
orang yg bersyukur kpd Allah, kenikmatannya tdk ditambah oleh-Nya. Pasti
ditambah. Bisa ditambah mutunya, jmlhnya tetap. Bisa ditambah jumlahnya, dgn
mutu / kualitas tetap. Atau bahkan bisa ditambah baik jumlahnya maupun
kualitasnya. Tapi pasti Allah menambahkan nikmat kpd org yg bersyukur itu.
Dari sudut pandang doa, maka
bersyukur adalah doa yg sangat mustajab, krn keterkabulannya adalah sebuah kepastian. Siapa saja yg
bersyukur, maka hasilnya pasti : Allah akan menambahkan kenikmatan kepadanya.
Begitu mudahnya dan penuh kepastian. Sekali lagi, syukur adalah doa yg sangat
mustajab, bahkan tanpa harus mengucapkan Amin,
kalimat perintah kpd Allah yg artinya : “Tuhanku, kabulkanlah doaku....” Dalam kalimat syukur yg kita ucapkan kpd
Allah. Yg ada justru memuji Allah : alhamdulillahi robbil ‘alamin. Tapi secara
otomatis dan pasti, Allah memberikan tambahan kenikmatan kpd kita.
Kalau kita mensyukuri rezeki
yg sudah kita terima, maka Allah dgn sendirinya akan menambahkan rezeki lagi
kpd kita. Jika kita mensyukuri kesehatan, maka Allah juga akan menambahi
kenikmatan sehat yg sdh kita terima itu. Bentuknya apa, terserah Allah. Dia yg
lebih tahu ttg apa yg kita butuhkan. Tak perlu kita menuding ini itu, meminta
ini itu, kalau kita tak yakin tentang manfaat yg kita minta. Belum tentu apa yg
kita bayangkan sebagai kenikmatan itu adalah kenikmatan.
Akan tetapi sesuatu yg sdh
kita terima sebagai nikmat, dan kita mensyukurinya, itu sdh pasti adalah
kenikmatan. Dan kenikmatan itulah yg akan bertambah lebih nikmat lagi ketika
kita mensyukurinya.
Kenikmatan apa saja, bisa kita
peroleh dgn cara bersyukur kpd-Nya. Kenikmatan berkeluarga, kenikmatan berilmu,
kenikmatan bekerja, kenikmatan bermasyarakat, bernegara, bersahabat, berbisnis,
berkarya dan lain sebagainya.
Dengan bersyukur, kita tdk kehilangan
nikmat, tetapi malah ditambah nikmat. Kita sdh memperoleh dan memperoleh lagi.
Kita sdh memiliki dan memiliki lagi. Kita sdh bahagia dan bertambah bahagia
lagi. Jadi kita tdk pernah kehilangan. Kita selalu memiliki dan menikmatinya.
Inilah orang yg hidupnya selalu berkelimpahan dgn kebahagiaan.
Marilah mulai saat ini kita menjadi org yg selalu bersyukur kpd-Nya.
Kesehatannya disyukuri. Rezekinya disyukuri. Keluarganya disyukuri. Ilmunya
disyukuri. Apapun yg dikaruniakan Allah kpd kita, kita selalu mensyukurinya.
Betapa bahagia hidup kita. Kita adalah org yg tidak pernah merasa kekurangan.
Hidup kita berkelimpahan. Kita nikmati apa yg kita miliki, dan merasa bahagia
dengannya. Kita adalah orang yg kaya raya dlm arti yg sesungguhnya.
Dgn bersyukur itulah seseorg bakal memperoleh segala kebahagiaan. Semakin
bersyukur dia, semakin bahagialah dia. Bahkan ampunan Allah pun diberikan kpd
org yg pandai bersyukur, tanpa dia hrs minta ampun. Allah juga tdk akan
mengazab org yg pandai bersyukur, meskipun dia tdk pernah berdoa utk tdk
diazab. Surga sdh disediakan baginya, tanpa ia hrs meminta dimasukkan ke dlm
surga. Dan neraka sdh tertutup baginya, meskipun ia tdk pernah berdoa utk
dihindarkan dari api neraka..! Sebagaimana firman-Nya : Mayaf’alullohu bi’adzaabikum insyakartum wa aamantum,
wakanallohu syaakiroon ‘aliim. Yg artinya : Mengapa Allah akan menyiksamu,
jika kamu bersyukur dan
beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
Baarokalloohu li walakum
fiqur’anil kariim. Wanafa’ani waiyyakum
bima fiihi minal aayaati wadzdzikril hakim. Aqulu qouli hadza
wastagfirullohal adhim lii walakum walisairil muslimiina walmuslimat
walmukminina wal mukminat. Fastagfirullohal ’adhim li walakum innahu huwal ghofururrohiim. Alhamdulillahi
robbil ’alamin.
Khotbah II.
Alhamdulillahilladzi an’ama ‘alal
muslimiina bini’matil islam. Ahmaduhu sub haanahu yad’uu ila daarissalam.
Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahula syarikalahu dzuljalali wal ikraam. Wa
asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warasuuluhu sayyidul anaam. Allahumma sholli
wasallim ‘ala ‘abdika warosuulika Muhammadan wa’ala alihi washohbihi ajmaiin.
Amma ba’du faya ibadallah uushiikum waiyyaya bitaqwallohi faqod fazal
muttaquun.
Qolallohu ta’ala fiqur anil karim .
A’udzu billahi.....Bismillaah..... Innalloha wamalaikatahu yusholluna alan
nabiyi, ya ayyuhalladzina amanu shollu alaihi wasallimu tasliima. Allohumma
solli ’ala Muhammad wa’ala aali Muhammad, kama shollaita ’ala ali Ibrohiim.
Wabaarik ’ala Muhammad, wa’ala ali Muhammad, kama barokta ’ala ali ibrohim fil
’alamiin. Innaka hamidun majiid
Allohummagfir
lilmukminiina walmukminat, walmuslimiina walmuslimat, al ahyaai minhum wal
amwat , innaka samiun qoribummujibut dakwat, ya khodiyal hajat.
Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamna lanakunanna
minal khosirin. Robbana atmim lana
nurona wagfirlana innaka ala kulli syaiingqodir. Robbij alni muqimashsholati wamindzuriyyati, robbana wataqobbal
du’a. Robbanaghfirli waliwaalidaiya walilmukminiina yauma yaqumul hisab. Robbi habli minashsholihiin 3X. Allohumma a’izzil islama walmuslimiin, wa
ahlikil kafarota wal munaafiqiin. Wa a’li kalimataka ila yaumiddiin.
Allohummansur mannasoroddiin wahdzul man khodzalal muslimiin. Allohummadfa’
’annal balak walwabak walfahsyaak wal mihana wasuualfitan, maadzhoharo minha
wama bathon, ’an balaadinaa haadza khoshshoh, wa ’an saa iri biiladil
muslimiina ’ammah, Ya robbal ’alamiin. Robbana
atina fiddunya kasanatan, wafil aakhiroti khasanatan waqina adzabannar. Allohumma sholli ’ala Muhammadin wa ala ali
washohbihi ajmain. Subhana robbika robbil izzati ’ama yasifuun. Wasalaamun alal
mursalin. Walhamdulillahi robbil ’alamiin.
’Ibadallaah,
inallaaha yakmurukum bil ’adli wal ikhsan, waiita idzil qurba wayanha ’anil
faksyaai walmungkari wal bagyi, ya’idukum la ’allakukm tadzakkarun. Fadkurullahal ’adhim yad kurkum wad uhu
yastajib lakum, wasykuruuhu ’ala ni’amihii yajidkum, was aluhu minfadhlihii
yu’thikum, wala dzikrullahi akbar
KHUTBAH JUMAT WAGE, 25 MEI
2012
1. segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan
apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. dan Dia-lah yang
Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.
2. Dia mengetahui apa yang
masuk ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit
dan apa yang naik kepadanya. dan Dia-lah yang Maha Penyayang lagi Maha
Pengampun.( As Saba’: 1-2 )
Asyhadu anla ilaaha ilallahu wahdahulasyarikalah. Wa asyhadu anna
Muhammadan ’abudhu warasuuluhu laa nabiyya ba’dah. Allahumma sholli wasallim
wabarik ’ala Muhammad wa’ala alihi wa
ash haabihi waman tabi’ahum ila yaumiddin.
Amma ba’du fayaa ‘ibadallah uushiikum waiyyaaya bitaqwallahi wathoo’atihi
la’allakum tuflihuun Amma ba’du fayaa ’ibadallah ittaqulloha haqqotuqootihi
wala tamuutunna illa wa antum muslimuun.
Qolallohu ta’ala fiiqur’anil kariim.
A’udzu billahi...Bismillaahirrohmanirrohiim
27.
Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke
dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. masuklah ke dalam
syurga-Ku.
Hadirin jamaah sidang Jumat
yang dimuliakan Allah,
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam, yg telah memberikan berbagai nikmat kepada kita sekalian,
terutama nikmat berupa iman dan islam. Untuk itu marilah kita selalu mensyukuri
nikmat tsb serta menjaga dan meningkatkan takwa kita kpd Allah dgn sebenar-benar
takwa, yaitu dgn menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Salawat dan salam marilah kita
haturkan kpd junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga , sahabat
dan para pengikutnya sampai akhir jaman.
Hadirin yang berbahagia,
Sudah ratusan bahkan ribuan kali kita
menegakkan shalat sebagai ibadah yang paling utama kepada Allah. Sudahkah kita memperoleh
manfaatnya? Kalau shalat kita lakukan dengan benar, sesuai dgn tuntunan
Rasulullah, maka shalat akan menghindarkan kita dari perbuatan yang keji dan
mungkar. Shalat akan menjadi penolong dari segala permasalahan yang kita
hadapi. Shalat akan menjadikan jiwa kita, hati kita menjadi tenang dan
tenteram. Kita akan menjadi orang yang berbahagia dunia dan akhirat.
Namun apa kenyataannya?
Ternyata hasilnya tidak ada. Shalat tak membawa pengaruh apa-apa pada diri
kita. Shalat tidak membawa kita kepada kondisi yang lebih baik. Tanha anil
faksyaai wal munkar. Sebagaimana firman allah dlm surat Al Ankabut ayat 45 sbb:
45. bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab
(Al Quran) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.
dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Al
Ankabut : 45 )
Kita bisa melihat, korupsi
dan penyelewengan masih tetap meraja lela. Dan itu dilakukan oleh mereka yang
melakukan shalat setiap hari. Lalu timbul pertanyaan. Dimana letak kesalahannya?
Ada beberapa jawaban yang bisa kita kemukakan.
Pertama, shalat hanya
dipandang dan dilakukan sebagai penggugur kewajiban saja. Yang penting sudah
shalat, titik !! Shalat itu kewajiban, sudah kita lakukan, ya sudah!!
Kedua, selama ini, ketika shalat,
maka yang shalat hanya badan kita saja, hanya fisik kita saja, tidak diikuti
oleh ruh kita, oleh jiwa kita. Sehingga shalat terasa berat. Shalat menjadi
beban yang mesti kita tanggung setiap hari. Beerat rasanya. Coba kita
bandingkan dgn angkat mengangkat. Mana yang terasa lebih berat, mengangkat batu
50 kg atau mengangkat manusia hidup dgn berat 50 kg.. Maka jawabannya sudah
pasti, yang lebih berat adalah mengangkat batu 50 kg. Kenapa? Karena batu tidak
mempunyai ruh, tidak berjiwa. Nah !!, ini bisa kita analogikan dgn shalat.
Kalau shalat kita, bukan hanya badan saja yang shalat, tetapi diikuti dgn ruh
kita atau jiwa kita, maka shalat akan terasa ringan, shalat akan terasa nikmat.
Karena yang bertemu dgn Allah itu bukan badan kita tetapi ruh atau jiwa kita.
Sebagaimana firman Allah dlm surat Al Fajar, : 27-30, pada awal khutbah di
atas, yang artinya -/+
27. Hai jiwa yang tenang.28. Kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.29. Maka masuklah ke dalam
jama'ah hamba-hamba-Ku,30. masuklah ke dalam syurga-Ku.
Ketika shalat, jadikanlah
jiwa kita, ruh kita kembali kpd Allah, menghadap kpd Allah dgn tenang dan mendapatkan
ridho-Nya.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini,
saya mengajak kita semua, marilah kita jalankan shalat kita, kita dirikan
shalat kita dgn badan dan ruh kita, dgn badan dan jiwa kita. Bukan hanya badan
saja tanpa ruh atau jiwa. Sehingga shalat kita akan menjadi ibadah yang terasa ringan
dan nikmat utk dijalankan dan menjadi ibadah yang bisa mencegah kita dari
perbuatan yang keji dan mungkar. Marilah kita laksanakan shalat kita dengan
tumakninah, dgn pelan2 dan penuh ketenangan, sebagaimana yang dicontohkan oleh
junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW. Karena Beliau adalah uswatun hasanah,
contoh tauladan yang terbaik.
Baarokalloohu li walakum
fiqur’anil kariim. Wanafa’ani waiyyakum
bima fiihi minal aayaati wadzdzikril hakim. Aqulu qouli hadza
wastagfirullohal adhim lii walakum walisairil muslimiina walmuslimat
walmukminina wal mukminat. Fastagfirullohal ’adhim li walakum innahu huwal ghofururrohiim. Alhamdulillahi
robbil ’alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar